Perjalanan Panjang Seorang Guru Bernama Ibu Sri Rahayu

Setiap pagi, sebelum matahari terbit, seorang perempuan sederhana telah bersiap menempuh perjalanan panjang. Namanya Ibu Sri Rahayu sosok guru ngaji yang setia mendidik anak-anak di SDIT Bina Cinta Muslim, Rengasdengklok.

Sekitar pukul 05.30 WIB, beliau sudah mengenakan jilbab dan membawa tas kecil berisi buku-buku pelajaran. Dari rumahnya yang berjarak 45 kilometer, ia memacu sepeda motornya melintasi jalanan sepi dan dingin pagi. Hanya satu tujuan di hatinya agar anak-anak tetap bisa belajar Al-Qur’an dan tumbuh dalam cahaya iman.

Tepat pukul 07.30 WIB, Bu Ayu tiba di sekolah dengan senyum yang tak pernah pudar. Tidak ada lelah yang terlihat, meski jarak dan biaya seringkali tak seimbang. Sekolah kami masih muda, baru berdiri sekitar empat tahun. Kami belum mampu memberikan penghargaan layak untuk perjuangan sebesar itu. Setiap bulan, Bu Ayu hanya menerima gaji sekitar Rp700.000, jumlah yang bahkan kadang habis untuk bensin saja.

Namun, di tengah keterbatasan itu, Bu Ayu tetap datang dengan semangat yang sama. Ia mengajarkan huruf demi huruf Al-Qur’an, menanamkan adab dan akhlak, serta menumbuhkan cinta belajar dalam hati anak-anak. Bagi mereka, Bu Ayu bukan sekadar guru beliau adalah teladan, kasih, dan inspirasi.

Dan di balik senyum sabarnya, tersimpan perjuangan besar yang mungkin tak banyak orang tahu. Ia bertahan bukan karena gaji, tapi karena panggilan hati untuk mengabdi.

Guru pengajar Quran adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengajarkan kita tentang kebaikan dan kebenaran. Mereka menghabiskan waktu dan tenaga untuk membimbing dalam memahami kitab suci Al-Qur’an.

Melalui program “Peduli Guru Ngaji SDIT Bina Cinta Muslim”, kita bisa memberikan apresiasi dan dukungan finansial sebagai bentuk terima kasih atas dedikasi dan pengabdian mereka.

Donasi Anda akan digunakan untuk membantu para guru pengajar Quran memenuhi kebutuhan hidup mereka dan terus menebar ilmu dengan penuh keikhlasan.

Bersama, kita bantu perjuangan Bu Ayu dan guru-guru ngaji lainnya.
Setiap donasi yang Anda titipkan adalah wujud cinta untuk para pengajar yang menyalakan cahaya ilmu di tengah keterbatasan.

Karena tanpa mereka, generasi Qurani tak akan tumbuh seindah hari ini. Mereka menyalakan pelita ilmu di jalan panjang pengabdian, mari kita jaga agar cahayanya tak pernah padam.”